Program PEN Bangunkan Geliat UMKM Di Periode Wabah

Program PEN Bangunkan Geliat UMKM
Program PEN Bangunkan Geliat UMKM Di Periode Wabah ( sumber Tempo.co)

Wabah yang terjadi semenjak 2020 mengajari ke dunia usaha, terutamanya usaha micro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyesuaikan dan berubah dengan cepat. Pemerintahan memberi respon wabah ini dengan memberinya kontribusi modal kerja, bantuan credit UMKM, sampai rileksasi bunga credit perbankan untuk menjaga bidang UMKM. Bukan hanya dari segi suplainya, pemerintahan menggerakkan segi keinginan supaya pebisnis UMKM terus menggelinjangkan upayanya walau masih juga dalam wabah.


Staff Khusus Menteri Koperasi dan UKM sektor Pendayagunaan Ekonomi Inovatif, Fiki Satari sampaikan jika dari survey beberapa faksi, terutamanya survey yang membahas imbas program perbaikan perekonomian


nasional (PEN) pada UMKM, sama seperti yang di-launching Instansi Demografi FEB UI, memperlihatkan 99% UMKM telah mendaftarkan dan terima tunjangan pemerintah. "Lalu mayoritasnya belanjakan kontribusi itu untuk beli bahan baku dan barang modal," katanya pada Diskusi Produktif KPCPEN bertopik 'Kreativitas UMKM Bertahan di dalam Periode Wabah' yang disiarkan di saluran Youtube FMB9ID_IKP, Rabu, 16 Juni 2021.


Lanjut Fiki, Kontribusi Presiden (Banpres) Produktif Usaha Micro yang telah tersalurkan sampai sekarang ini meraih 9,delapan juta usaha micro atau sama dengan Rp11,76 triliun. Jumlah itu capai 77% dari batas bujet yang keseluruhannya sebesar Rp 16,36 triliun. Banpres Produktif tahapan ke-2  akan balik dibuka pada Juni ini dengan mengarah tiga juta usaha micro.


Kemenkop UKM tengah membahas pendanaan credit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM favorit untuk dapat memperoleh credit sampai Rp20 miliar agar UMKM Indonesia berkompetisi di ajang global. "Kita mengharap ini dapat selekasnya diputuskan pemerintahan," jelas Fiki.


Sebagai salah satunya partner vital pemerintahan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menerangkan di periode wabah mereka terus konsentrasi menemani UMKM. "Keseluruhan portofolio credit BRI lebih dari 80%-nya ialah UMKM. Oleh karenanya BRI benar-benar usaha jadi partner vital pemerintahan mengakselerasi program PEN 2021 ini," jelas Amam Sukriyanto, Direktur Usaha Kecil dan Menengah BRI.


Menyikapi wawasan pemerintahan tingkatkan KUR sampai Rp 20 miliar, Amam siap menyongsong gagasan itu, "Kita dengan suka hati menanti ketentuan pemerintahan yang baru jika kelak dapat sampai mengucurkan KUR sampai Rp 20 miliar," bebernya.


"UMKM di Indonesia di Indonesia saat ini mulai bangun walau belum sembuh seperti 2019 lalu, karena banyak yang berpindah ke digital. Kami menulis sekitaran lima juta pemain baru di marketplace online di saat wabah ini. Harus memang UMKM harus masuk dunia digital atau marketplace agar dapat bertahan," ungkapkan Ikhsan Ingratubun, Ketua Umum Federasi UMKM Indonesia (Akumindo).


Ikhsan sampaikan ide Banpres Produktif Usaha Micro yang digagas dalam program PEN 2020 dan 2021 benar-benar pas dalam menolong pebisnis micro yang di saat wabah kesusahan modal untuk tetap bertahan. "Selainnya pebisnis micro, ada tipikal UMKM yang tidak sanggup bayar utangnya, yang pada akhirnya diberi kemudahan pembayaran suku bunga credit, bahkan juga bunganya didiskon 50% melalui peraturan pemerintahan. Untuk UMKM yang sanggup bertahan di dalam periode wabah diberi KUR yang paling menolong mereka untuk berubah," terangnya.


Opini itu diaminkan.diiyakan Deddy Effendy, Pebisnis Pemilik Palem Craft. "Kami memang di periode wabah dapat rasakan stimulan pengurangan suku bunga credit. Hingga pebisnis UMKM bernapas lumayan panjang di periode wabah ini," narasi Deddy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekreasi Malang Raya Terkini 2021, Pas untuk Dolan Akhir Minggu

Teritori Rekreasi Gunung Bromo Ditutup Saat Ritus Yadnya Kasada

PHRI: Sertifikat CHSE Sekarang Jadi Pemikiran Pertama Tamu Saat Cari Hotel